Di Umur 30 Tahun Sudah Dapat Apa Saja Ya?

Ini merupakan catatan ringan untuk mengisi dan belajar menulis sedikit kisah tentang kehidupan di dunia ini selama 30 tahun. Ada pertanyaan di benak hati ini yaitu, di umur 30 tahun ini sudah dapat apa saja ya?

Pertanyaan ini muncul di sanubari ketika sedang asyik-asyiknya menyiram tanaman yang ada di depan rumah yang hanya memiliki luas 24 meter persegi. Sambil menyiram tersebit di sanubari bahwa saya sudah berumur 30 tahun, tidak terasa saya sudah berumur sampai ini.

Dari pertanyaan di atas, mungkin ini hanya sebagian kecil saja yang dapat dituliskan dan ingin diniatkan untuk berbagi semoga dengan adanya tulisan ini bisa menjadi inspirasi dan meningkat motivasi untuk menjadi lebih baik.

Di umur 30 tahun ini Alhamdulillah sudah merasakan perputaran roda kehidupan. Di saat masih sekolah dasar sampai kuliah roda ekonomi keluarga masih berada di bawah.

Dan tidak disangka-sangka mendekati umur 30 tahun perlahan perekonomian keluarga sedikit membaik dan di umur 30 tahun sudah bisa bernafas dengan lega dan santai.

Di umur 30 ini sudah memiliki pekerjaan sebagai guru di salah satu sekolah menengah atas dan honor yang diterima sudah lumayan cukup untuk keperluan selama sebulan bersama istri.

Pada umur ini juga pertama kali membeli sebuah sepeda motor yang baru. Sebelumnya sepeda motor yang digunakan adalah sepeda motor bekas yang dibeli dari kenalan saudara.

30 tahun sudah dikaruniai seorang anak perempuan yang saat tulisan ini ditulis berumur 3,5 tahun. Dari umur dua bulan terpaksa anak perempuan terpaksa saya dan istri menitipkan anak di tempat penitipan anak. Maklum karena kami berdua sama-sama bekerja untuk menghidupi keluarga.

Singkat kata pada bulan Maret 2019 ternyata saya dinyatakan lulus menjadi pegawai negeri sipil atau PNS. Ini merupakan salah satu rejeki yang besar dan juga merupakan cita-cita ibu saya yang ingin anaknya menjadi seorang pegawai negeri sipil.

Dari tulisan singkat di atas ternyata rejeki yang diberikan tuhan sangat banyak dan tidak terhitung jumlahnya. Maka memang semestinya kita harus pandai-pandai bersyukur atas karunia yang diberikannya.

Tulisan ini saya rencanakan untuk selalu diupdate agar senantiasa menjadi pengingat diri sendiri. Dan menjadi cambuk motivasi agar menjadikan diri lebih baik dan lebih baik lagi.