Manfaat Buku Anak untuk Terapi: Mengatasi Ketakutan dan Kecemasan Lewat Cerita

 

Manfaat Buku Anak untuk Terapi: Mengatasi Ketakutan dan Kecemasan Lewat Cerita
Foto: Pixabay

Siapa sih yang nggak pernah merasa takut atau cemas? Bahkan anak-anak pun sering mengalaminya. Entah itu takut gelap, cemas menghadapi teman baru di sekolah, atau khawatir karena harus tidur sendiri. Hal-hal kecil yang bagi orang dewasa terlihat biasa, ternyata bisa jadi tantangan besar buat si kecil. Nah kali ini sesuai dengan judul di atas manfaat buku anak untuk terapi yang tidak hanya buku sebagai bahan bacaan untuk mendapatkan pengetahuan akan tetapi lebih dari itu yaitu dikutip dari jackandallies membacakan buku untuk anak merupakan peluang besar untuk membangun ikatan antara orang tua dan anak


Nah, salah satu cara sederhana tapi efektif untuk membantu anak mengatasi ketakutan dan kecemasan adalah lewat buku. Mari kita jelajahi bersama apa saja manfaat buku anak yang tidak hanya untuk bahan bacaan tetapi bisa juga untuk mengatasi ketakutan dan kecemasannya.


Kenapa Buku Bisa Jadi Alat Terapi?

Buku punya kekuatan unik. Lewat cerita, anak bisa belajar memahami situasi yang sulit tanpa merasa dihakimi. Misalnya, cerita tentang karakter yang takut gelap. Anak bisa melihat bahwa mereka nggak sendirian—ada juga, lho, tokoh yang merasa hal yang sama. Dan yang penting, mereka belajar cara si tokoh mengatasi rasa takut itu.


Selain itu, buku memungkinkan anak membayangkan situasi yang mereka hadapi dalam bentuk yang lebih aman. Tanpa tekanan, mereka bisa mengenali perasaan mereka sendiri. Lama-lama, ini membantu mereka lebih percaya diri menghadapi rasa takut atau kecemasannya di dunia nyata.


Jenis Buku yang Cocok untuk Anak Cemas atau Takut

Nggak semua buku cocok untuk semua situasi. Berikut beberapa jenis buku yang bisa dipilih berdasarkan kebutuhan si kecil:


1. Cerita tentang Tokoh dengan Masalah yang Sama

Cari buku yang menceritakan tokoh dengan ketakutan atau kecemasan yang mirip dengan anak. Misalnya, kalau anak takut bertemu orang baru, buku tentang tokoh yang malu-malu di hari pertama sekolah bisa jadi pilihan bagus.


2. Buku Bergambar dengan Ilustrasi Cerah

Buku bergambar dengan warna-warna cerah membantu anak merasa lebih nyaman. Selain itu, gambar juga membuat cerita lebih hidup, sehingga anak lebih mudah memahami pesan di dalamnya.


3. Buku Interaktif

Ada juga buku yang mengajak anak untuk ikut berpartisipasi, seperti menarik tab, memutar roda, atau menempel stiker. Jenis buku ini membuat anak merasa terlibat aktif dalam cerita, sehingga mereka lebih fokus dan terhibur.


4. Cerita dengan Ending Bahagia

Anak butuh tahu bahwa semuanya akan baik-baik saja. Jadi, pilih buku dengan akhir yang menyenangkan. Ini memberi mereka harapan bahwa mereka juga bisa mengatasi masalah yang dihadapi.


Bagaimana Cara Membacakan Buku sebagai Terapi?

Membacakan buku untuk anak bukan cuma soal membaca kata-katanya aja, lho. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya pesan dalam buku sampai ke anak:


1. Buat Suasana Nyaman

Cari waktu dan tempat yang tenang untuk membaca buku. Peluk anak atau duduk berdekatan supaya mereka merasa aman.


2. Gunakan Intonasi yang Menyenangkan

Cobalah membaca dengan ekspresi yang sesuai. Kalau ada bagian cerita yang lucu, tertawalah bersama. Kalau ada bagian yang menegangkan, ubah nada suara jadi lebih dramatis.


3. Ajak Anak Berbicara tentang Cerita

Setelah selesai membaca, tanyakan pendapat anak. Misalnya, “Apa yang kamu pikirkan tentang si tokoh? Apa kamu pernah merasa seperti itu juga?” Pertanyaan sederhana ini membantu anak mengungkapkan perasaannya.


4. Beri Contoh di Kehidupan Nyata

Kalau ada pelajaran dari buku yang relevan dengan situasi anak, coba kaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, “Tuh kan, seperti tokoh di cerita tadi, kamu juga bisa berani tidur sendiri.”


Rekomendasi Buku Anak untuk Terapi Ketakutan dan Kecemasan

Kalau bingung mau mulai dari mana, berikut beberapa rekomendasi buku yang bisa membantu:

  • “Aku Tidak Takut Gelap” karya Anna Milbourne. Buku ini bercerita tentang seekor kelinci kecil yang belajar menghadapi rasa takut pada kegelapan.
  • “Hari Pertama Sekolahku” karya P.K. Hallinan. Cocok untuk anak yang cemas di hari pertama sekolah.
  • “Monster di Bawah Tempat Tidur” karya Amanda Noll. Buku ini lucu tapi tetap relevan untuk anak yang takut tidur sendiri.


Manfaat Jangka Panjang

Selain membantu anak mengatasi ketakutan saat ini, membaca buku sebagai terapi juga punya manfaat jangka panjang. Anak akan belajar bahwa masalah selalu punya solusi, dan mereka bisa menghadapi apa pun dengan cara yang positif.


Jadi, lain kali kalau si kecil terlihat takut atau cemas, coba tawarkan sebuah cerita. Siapa tahu, buku itu jadi sahabat kecil yang membantunya menemukan keberanian. Sederhana, tapi dampaknya bisa luar biasa!

Reactions

Post a Comment

0 Comments