http://disbudpar.banjarkab.go.id |
Rumah tradisional selalu punya cerita, dan salah satu yang menarik adalah Rumah Bubungan Tinggi khas Banjar. Rumah ini bukan hanya sekadar tempat tinggal, tapi juga simbol budaya dan identitas masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya suku Banjar. Dalam hal rumah bersejarah wentworthlear juga banyak membahas rumah bersejarah yang ada di Indonesia.
Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang rumah khas daerah Kalimantan Selatan yaitu salah satunya Rumah Bubungan Tinggi.
1. Apa Itu Rumah Bubungan Tinggi?
Rumah Bubungan tinggi adalah salah satu jenis dari beberapa jenis rumah tradisional masyarakat atau suku Banjar. Rumah ini memiliki atap yang tinggi dan curam. Oleh karena bentuknya seperti itu akhirnya dinamakan rumah Bubungan Tinggi. Bentuk tinggi dan curam tersebut memiliki fungsi agar air hujan cepat mengalir turun dan menjaga rumah tetap sejuk saat cuaca panas.
Rumah ini biasanya dibangun dari kayu khas dari kalimantan yaitu kayu ulin, yang dikenal sebagai kayu besi karena kekuatannya luar biasa. Kayu ini tahan lama dan tahan terhadap rayap, bahkan bisa bertahan hingga ratusan tahun. Maka tidak heran kalau rumah masyarakat di kalimantan selatan banyak ditemukan rumah kayu dibangun dari kayu ulin di wilayah yang dekat dengan sungai atau rawa.
2. Filosofi di Balik Desainnya
Desain Rumah Bubungan Tinggi bukan asal-asalan. Setiap bagiannya punya makna dan nilai filosofis yang dalam.
Atap Tinggi
Melambangkan hubungan manusia dengan Tuhan, mengingatkan untuk selalu mengarahkan hati ke atas, ke Sang Pencipta.
Panggung
Rumah ini berbentuk panggung dengan tiang-tiang kokoh. Hal ini tidak hanya untuk menghindari banjir atau serangan hewan liar, tapi juga melambangkan kedudukan tinggi bagi penghuninya.
Ornamen Ukiran
Biasanya, ukiran di dinding atau tiang rumah memiliki motif flora atau fauna. Ini menunjukkan keharmonisan antara manusia dan alam.
3. Bagian-Bagian Rumah Bubungan Tinggi
Rumah ini terdiri dari beberapa bagian penting, dikutip dari https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditkma/ masing-masing bagian memiliki fungsinya sendiri yaitu:
Palataran
Yaitu teras rumah biasanya difungsikan sebagai tempat santai, dan tempat menerima tamu biasa. Karena teras jadi tempatnya dibuat terbuka dan sederhana.
Panampik Kacil
Ruangan ini berfungsi sebagai ruang menerima tamu yang dihormati dan dimuliakan. Sebelum masuk ke dalam rumah Bubungan Tinggi dan melewati Panampik Kacil harus melewati pintu yang dinamakan tawing hadapan.
Panampik Tangah
Panampik tangah difungsikan sebagai menerima tamu yang datang jauh untuk bertamu.
Panampik Basar
Ruangan ini dibatasi oleh dinding pemisah atau dalam bahasa Banjarnya tawing halat untuk membatasi ruangan Panampik Kacil dan Panampik Tangah. Ruangan ini berfungsi pada saat ada kegiatan besar seperti pesta pernikahan
Panampik Dalam
Panampik Dalam difungsikan untuk menyimpan makanan dan barang-barang keperluan sehari-hari. Dan biasanya ruangan ini difungsikan juga untuk menerima tamu keluarga dekat untuk berkumpul santai.
Palidangan
Ruang utama rumah yang sering menjadi tempat berkumpul keluarga untuk beristirahat, menjahit pakaian, belajar membaca Al-Quran dan urusan keluarga lainnya. Ruangan ini memiliki anjung di kanan dan kirinya
Padapuran
Dapur atau ruang untuk memasak dan mencuci perabotan rumah tangga, ruangan ini yang biasanya berada di bagian belakang rumah. Selain untuk memasak juga untuk menerima tamu yang berasal dari tetangga.
Setiap bagian ini dirancang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Banjar zaman dahulu, yang sangat menghargai tamu dan kebersamaan keluarga.
4. Keunikan yang Masih Bertahan Hingga Kini
Walaupun zaman sudah modern, Rumah Bubungan Tinggi masih bisa ditemukan di beberapa daerah di Kalimantan Selatan, seperti Martapura dan Hulu Sungai. Bahkan, beberapa rumah telah dialihfungsikan menjadi museum atau tempat wisata budaya.
Keunikan rumah ini juga membuatnya menjadi inspirasi dalam desain arsitektur modern. Banyak bangunan di Kalimantan Selatan yang mengadaptasi elemen dari Rumah Bubungan Tinggi, seperti atap tinggi atau ukiran khas Banjar.
5. Pentingnya Melestarikan Rumah Bubungan Tinggi
Sebagai warisan budaya, Rumah Bubungan Tinggi perlu dilestarikan agar tidak hilang ditelan zaman. Salah satu cara melestarikannya adalah dengan mengajarkan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya kepada generasi muda. Selain itu, dukungan dari pemerintah dan masyarakat juga penting, misalnya dengan menjadikan rumah ini sebagai objek wisata edukasi.
Banyak pelajaran yang bisa diambil dari rumah tradisional ini, seperti nilai kebersamaan, hubungan dengan alam, dan kesederhanaan yang penuh makna. Dengan melestarikan Rumah Bubungan Tinggi, bukan hanya bentuk fisiknya yang terjaga, tetapi juga filosofi dan kearifan lokalnya.
Rumah Bubungan Tinggi lebih dari sekadar bangunan. Rumah ini adalah saksi bisu perjalanan budaya masyarakat Banjar, tempat lahirnya nilai-nilai luhur yang masih relevan hingga saat ini. Semoga keberadaannya tetap terjaga dan terus menginspirasi banyak orang untuk mencintai warisan budaya.
0 Comments